Sabtu, 22 Maret 2014

Topeng



     Allahumma inni zholamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim“
(ya Allah, sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali engkau, maka itu ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang,” (HR Muttafaqun alaihi)
       Aku memang dikenal oleh banyak orang sebagai orang yang baik, soleha, dan pendiam. Tetapi mereka tidak pernah tau apa sebenarnya yang tersimpan di dalam diri ini, terkadang di keheningan malam aku terbangun seperti ada yang membangunkan aku, tetapi tidak berwujud dan entah siapa atau apa itu. Aku merasa aku ini telah di tutupi topeng yang benar benar menutup keburukan bahkan kejahatan aku.
        Sungguh aku hanyalah seorang muslimah yang terlalu banyak dosa, bahkan ditimbuni reruntuhan dosa – dosa yang disengaja atau pun tidak disengaja, semua orang pasti pernah merasa sendiri, aku pun begitu hanya bayangan hitam yang selalu setia menemaniku. Aku pernah marah dengan diri ku sendiri bahkan dengan Allah sampai sampai aku melupakan semua apa yang ada di dunia maupun akhirat saat itu di kepalaku hanya ada kekosongan dan berharap aku tidur selamanya tanpa di bangkitkan kembali. Meskipun aku tahu dan percaya bahwa setelah sanjiwara yang panjang ini akan ada siksaan di kubur dan pasti akan di bangkitkan ketika siksaan itu telah usai dan sanjiwara – sanjiwara ini sudah berakhir.
        Bukan hanya itu, bahkan sampai saat ini aku masih jarang bersyukur dengan kondisi fisikku ini, aku sulit mengendalikan diriku untuk tidak membicarakan orang lain, walaupun itu yang memulai bukan aku, kenapa sungguh sulit untuk tidak melakukan itu, sementara kaum laki laki sangat tidak suka melakukannya, entah kapan aku bisa menghentikan keburukan itu, terkadang aku sengaja tidak berkumpul dengan teman – temanku hanya tidak ingin membicarakan orang lain. Mungkin setelah sekolah ku ini usai aku akan benar benar bertaubat, dan tidak akan bergunjing lagi.
        Aku masih sulit menutup aurat ku secara keseluruhan dan benar benar tertutup seperti permpuan lain, mungkin aku selalu mencari apa yang kurang sempurna meskipun setelah aku menemukannya tidak ada perubahan secara keseluruhan.
Allah aku masih membutuhkan wahyumu, masih membutuhkan petunjukmu, masih membutuhkan cahayamu, bahkan masih membutuhkan jalanmu. Maaf kan lah aku atas segala dosa yang telah aku perbuat, aku selalu berusaha menjadi orang yang diam agar ketika berbicara tidak menyakiti hati orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar